Hello-from-office,
"Sometimes when you meet someone or something there's a click. I don't believe in love at first sight, but I believe in that click"
These word is absolutely describe my feeling for this social community, JANIS or Jalan Inovasi Sosial. I found that kind of "click" in JANIS. November 2015 lalu, gw bergabung sebagai volunteer di salah satu komunitas sosial di Lampung yang masih terbilang baru. Ya, baru 8 bulan berdiri tapi komunitas ini sudah banyak aksi. Motivasi awal bergabung di JANIS tadinya adalah mencari teman, haha klise memang! tapi honestly waktu pertama kembali ke Lampung gw merasa ga punya teman ngopi, teman curhat, teman jalan, etc di kota ini. Semua teman-teman terdekat dan tergila tertinggal di Jakarta. Sedih. Jadinya dengan ikutan JANIS gw berpikir: new friends!
Akhirnya setelah melewati proses pendaftaran dan interview, gw bisa bergabung dengan JANIS. Sebuah langkah awal yang pelan-pelan mengubah cara gw berpikir. JANIS itu mengajarkan gw untuk peduli. Ya, peduli. Karena kalo dipikir-pikir buat apa kita melakukan sesuatu untuk orang lain di luar sana yang bahkan kita ga kenal? dan tidak dibayar pula.
Saat ini, JANIS membantu sebuah desa di Lampung Selatan untuk maju dan berkembang menjadi sebuah desa wisata, Desa Wisata Kunjir (www. desawisatakunjir.com). JANIS memberikan supportnya untuk mengembangkan segala aspek di dalamnya, mulai dari sisi pariwisatanya, sisi ekonomi, sisi budaya dan pemberdayaan masyarakatnya, JANIS juga semakin dikenal lewat eco-brick sign yang dibangun di Desa Kunjir dengan memanfaatkan ribuan botol plastik bekas.
Sesuai dengan taglinenya "berinovasi, menginspirasi" JANIS berusaha merangsang setiap orang untuk dapat menyalurkan idenya, inspirasinya, inovasinya ke dalam bentuk temuan-temuan baru. Hal ini untuk mendorong kita semua untuk tidak malas berpikir dan terus mencari solusi atas masalah-masalah di sekitar kita. Setiap minggu, anggota JANIS wajib menuangkan inovasinya ke secarik kertas inovasi, Biasanya setiap minggu akan ada tema tersendiri supaya inovasi yang dituangkan lebih terstruktur. Tapi inovasi yang dibuat oleh janisian (sebutan bagi anggota JANIS) boleh bebas sebebasnya, sekonyol-konyolnya dan seliar-liarnya.
Bukan cuma janisian yang diajak untuk berpikir liar dan bebas setiap minggu, tapi juga anak-anak. JANIS mengajak anak-anak dari sekolah-sekolah/panti asuhan di Bandar Lampung untuk menuangkan inovasinya tentang apapun yang terlintas di pikiran mereka, hasilnya anak-anak itu berinovasi untuk membuat : sisir pomade (sisir yang dapat mengeluarkan pomade secara otomatis), jaket anti ngantuk (jaket yang bisa memberikan sedikit efek setrum pagi penggunannya yang ngantuk), pulpen tulis sendiri (pulpen yang secara otomatis menuliskan apa yang kita ucapkan) dan masih banyak lagi. AWESOME! ide anak-anak memang terkadang konyol, tapi kalau suatu hari diciptakan pasti semua orang antri untuk beli produk itu. hehehe
Masih banyak banget cerita yang harusnya gw tulis di sini tentang JANIS, tentang kerennya janisian, kegilaannya, kecerdasaannya, pengorbanan janisian dan banyaaaak lagi. Tapi tulisan ini ga bakal berhenti sampai di sini, Next gw bakal ceritain semua keseruannya pelan-pelan.
Well, honestly sometimes I think about dying but I don’t want to die, not even close. In fact my problem is the complete opposite. I want to live, I want to escape. I feel trapped and bored and claustrophobic, there's so much to see and so much to do but I somehow still find myself doing nothing at all. I’m wasting every second, I should be out there, I should be living. Then JANIS show me how to get out :)
Penasaran sama JANIS? cek instagram JANIS dong : @janisianid atau websitenya : janisian.org
Twist and shout for JANIS
Me, janisian and Kunjir's girls at Desa Kunjir
Btw, thank for reading, readers! xoxo