Selasa, 15 Maret 2016

JANIS: a place for self-expression

Hello-from-office,

"Sometimes when you meet someone or something there's a click. I don't believe in love at first sight, but I believe in that click"

These word is absolutely describe my feeling for this social community, JANIS or Jalan Inovasi Sosial. I found that kind of "click" in JANIS. November 2015 lalu, gw bergabung sebagai volunteer di salah satu komunitas sosial di Lampung yang masih terbilang baru. Ya, baru 8 bulan berdiri tapi komunitas ini sudah banyak aksi. Motivasi awal bergabung di JANIS tadinya adalah mencari teman, haha klise memang! tapi honestly waktu pertama kembali ke Lampung gw merasa ga punya teman ngopi, teman curhat, teman jalan, etc di kota ini. Semua teman-teman terdekat dan tergila tertinggal di Jakarta. Sedih. Jadinya dengan ikutan JANIS gw berpikir: new friends!

Akhirnya setelah melewati proses pendaftaran dan interview, gw bisa bergabung dengan JANIS. Sebuah langkah awal yang pelan-pelan mengubah cara gw berpikir. JANIS itu mengajarkan gw untuk peduli. Ya, peduli. Karena kalo dipikir-pikir buat apa kita melakukan sesuatu untuk orang lain di luar sana yang bahkan kita ga kenal? dan tidak dibayar pula.

Saat ini, JANIS membantu sebuah desa di Lampung Selatan untuk maju dan berkembang menjadi sebuah desa wisata, Desa Wisata Kunjir (www. desawisatakunjir.com). JANIS memberikan supportnya untuk mengembangkan segala aspek di dalamnya, mulai dari sisi pariwisatanya, sisi ekonomi, sisi budaya dan pemberdayaan masyarakatnya, JANIS juga semakin dikenal lewat eco-brick sign yang dibangun di Desa Kunjir dengan memanfaatkan ribuan botol plastik bekas.

Sesuai dengan taglinenya "berinovasi, menginspirasi" JANIS berusaha merangsang setiap orang untuk dapat menyalurkan idenya, inspirasinya, inovasinya ke dalam bentuk temuan-temuan baru. Hal ini untuk mendorong kita semua untuk tidak malas berpikir dan terus mencari solusi atas masalah-masalah di sekitar kita. Setiap minggu, anggota JANIS wajib menuangkan inovasinya ke secarik kertas inovasi, Biasanya setiap minggu akan ada tema tersendiri supaya inovasi yang dituangkan lebih terstruktur. Tapi inovasi yang dibuat oleh janisian (sebutan bagi anggota JANIS) boleh bebas sebebasnya, sekonyol-konyolnya dan seliar-liarnya. 

Bukan cuma janisian yang diajak untuk berpikir liar dan bebas setiap minggu, tapi juga anak-anak. JANIS mengajak anak-anak dari sekolah-sekolah/panti asuhan di Bandar Lampung untuk menuangkan inovasinya tentang apapun yang terlintas di pikiran mereka, hasilnya anak-anak itu berinovasi untuk membuat : sisir pomade (sisir yang dapat mengeluarkan pomade secara otomatis), jaket anti ngantuk (jaket yang bisa memberikan sedikit efek setrum pagi penggunannya yang ngantuk), pulpen tulis sendiri (pulpen yang secara otomatis menuliskan apa yang kita ucapkan) dan masih banyak lagi. AWESOME! ide anak-anak memang terkadang konyol, tapi kalau suatu hari diciptakan pasti semua orang antri untuk beli produk itu. hehehe

Masih banyak banget cerita yang harusnya gw tulis di sini tentang JANIS, tentang kerennya janisian, kegilaannya, kecerdasaannya, pengorbanan janisian dan banyaaaak lagi. Tapi tulisan ini ga bakal berhenti sampai di sini, Next gw bakal ceritain semua keseruannya pelan-pelan.

Well, honestly sometimes I think about dying but I don’t want to die, not even close. In fact my problem is the complete opposite. I want to live, I want to escape. I feel trapped and bored and claustrophobic, there's so much to see and so much to do but I somehow still find myself doing nothing at all. I’m wasting every second, I should be out there, I should be living. Then JANIS show me how to get out :)

Penasaran sama JANIS? cek instagram JANIS dong : @janisianid atau websitenya : janisian.org

Twist and shout for JANIS


Me, janisian and Kunjir's girls at Desa Kunjir



Btw, thank for reading, readers! xoxo

Senin, 14 Maret 2016

a new atmosphere, a new feeling

First story!
I'm still in the "full-energy mode" for bloging. 

Akhir-akhir ini setiap kali ketemu teman-teman lama, saudara, sepupu dan siapapun yang pernah kenal gw sering banget keluar pertanyaan "Dila, sekarang udah tinggal di Lampung?" dan mulailah gw menjawab setiap pertanyaan mereka satu per satu dengan sabar. 

Well, setelah total 8 tahun meninggalkan Lampung, Here I am again! even I still can't believe I'm here. Setelah 3 tahun menjalani ke-labil-an sebagai anak SMA di Presiden Senior High School, 3 tahun menjadi mahasiswa bahagia di Pelita Harapan University, berbulan-bulan magang di MPR-RI dan Sekretariat Negara, plus 2 tahun lebih mendedikasikan diri di non-government organization yang awesome: AIFDR (Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction) sekarang gw menetap di kota Lampung lagi. Yeay!

Tinggal di Lampung berarti kembali bersatu dengan keluarga, stop the long distance relationship dan start new life with new friends and new atmosphere, of course.
Pertanyaan berikutnya dari setiap orang yang gw temui adalah: "Dila kerja di mana sekarang?" dan setiap kali gw jawab: kerja di Save the Children International, banyak dari mereka yang bingung apa itu Save the Children? Kok Dila kerjanya aneh-aneh sih? Whaaat? haha. Saat itu rasanya gw pengen banget minta mereka untuk open this link: www.savethechildren.org haha

Then, let me share some information about Save the Children. Jadi Save the Children adalah sebuah non-government organization atau organisasi internasional yang bergerak di bidang perlindungan terhadap anak-anak. Sejak 2013, Save the Children buka kantor di Lampung tepatnya di daerah Pahoman untuk menjalankan program Skill to Succeed. Sebuah program yang mendorong remaja yang putus sekolah ataupun berasal dari keluarga tidak mampu untuk bisa bekerja atau menjadi pengusaha muda sesuai dengan bakat dan minatnya. Menarik? Iya sangat menarik!
Itulah kenapa gw berusaha untuk bisa menjadi bagian dari Save the Children dan membantu perbaikan masa depan bagi remaja-remaja di kota kelahiran gw.

5 things you might not know about "Save the Children"



Save the Children Lampung, fun and funny team!


Meskipun terkadang sebagai manusia normal, gw suka gagal move-on sama Jakarta haha kadang kangen macetnya, kehidupan anak kost yang brutal di sana, teman-teman yang a bit crazy dan segala hal yang ga bisa ditemuin di kota Lampung. But, yaaa family, new job, friends, Deco and JANIS is the main reason why I should stay here.

Next question: apa itu JANIS? nanti gw ceritain gimana serunya dan kerennya JANIS yaa!

xoxo





First Post!

Good Morning!

Kerandoman hari ini adalah: mau mulai nulis lagi di blog! yeay
Mungkin karena secangkir homemade coffee latte, ed sheeran songs dan koneksi internet yang lagi oke banget akhirnya membawa emosi jiwa untuk mulai menumpahkan lagi a piece of my mind di sini.

Dulu banget, Agustus 2011 gw pernah nulis di blog ini dengan segala ke-labil-an anak remaja. Setelah dibaca ulang dan ternyata isinya "cuih" banget akhirnya gw memutuskan untuk menghapus semua isinya dan membranding ulang blog ini. Semoga kali ini tulisannya lebih berbobot! haha

Actually banyak banget hal yang pengen gw share di sini, tentang segala hal baru. Mulai dari kehidupan baru gw di kota kelahiran, pekerjaan baru, komunitas baru, sampai hobi baru: coffee-shop traveler. Mungkin juga gw bakal share tentang previous life, love life dan apapun itu yang secara random pengen gw share. Telat banget, I know! tapi semoga someday bermanfaat dan menjadikan kita dekat. Karna katanya pembaca adalah kekasih para penulis.

Have a pretty day, reader! <3